Skema Joint Operation (JO): Solusi Baru PAD Parkir Daerah Bersama MSM Parking Group
BeritaKebocoran retribusi parkir menjadi masalah klasik di hampir semua kota besar Indonesia. PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor parkir sering kali tidak maksimal akibat sistem manual, kebocoran setoran, hingga keberadaan juru parkir liar. Dalam konteks ini, hadirnya skema Joint Operation (JO) antara pemerintah daerah dengan pihak swasta seperti MSM Parking Group dinilai sebagai solusi modern untuk meningkatkan transparansi sekaligus mempercepat…
- Ady – Manager MarketingAhli dalam strategi pemasaran dan solusi parkir modern.WhatsApp: wa.me/6285100956600
- Andry – Business Development (BD)Fokus membangun kemitraan strategis dengan instansi dan swasta.WhatsApp: wa.me/62817204052
- Ricki Paroka – Business Development (BD)Siap membantu merancang skema investasi parkir yang fleksibel.WhatsApp: wa.me/6285322232939
IKLAN SPONSOR: https://msmparking.com/
Kebocoran retribusi parkir menjadi masalah klasik di hampir semua kota besar Indonesia. PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor parkir sering kali tidak maksimal akibat sistem manual, kebocoran setoran, hingga keberadaan juru parkir liar. Dalam konteks ini, hadirnya skema Joint Operation (JO) antara pemerintah daerah dengan pihak swasta seperti MSM Parking Group dinilai sebagai solusi modern untuk meningkatkan transparansi sekaligus mempercepat digitalisasi layanan publik.
📈 Apa Itu Skema Joint Operation (JO)?
Skema Joint Operation (JO) adalah bentuk kerja sama strategis antara pemerintah daerah dan swasta di mana kedua belah pihak berbagi peran:
Pemda menyediakan regulasi, izin, serta hak pengelolaan lahan parkir (baik on-street maupun off-street).
MSM Parking Group menyediakan investasi berupa peralatan palang parkir otomatis (barrier gate), sistem pembayaran cashless (QRIS, e-money), serta SDM dan teknologi monitoring.
Hasil akhir berupa bagi hasil keuntungan bersih (Net Profit Sharing / NPS) yang langsung masuk ke kas daerah dan laporan transparan yang bisa diaudit secara real-time.
💡 Keunggulan Skema JO MSM Parking
PAD Transparan
Semua transaksi parkir tercatat digital → meminimalkan kebocoran dan pungli.
Zero Cost untuk Pemda
Seluruh biaya investasi peralatan, instalasi, dan operasional awal ditanggung oleh MSM Parking. Pemda tidak perlu mengeluarkan APBD.
Bagi Hasil Adil
Umumnya 40–60% keuntungan bersih diserahkan ke Pemda sesuai kontrak.
Modernisasi Kota
Pengguna menikmati sistem parkir cashless, cepat, dan aman → sejalan dengan program Smart City.
📊 Simulasi Skema JO
📍 Contoh: 1 Kota dengan 30 titik parkir on-street + 2 lokasi RS/mall
Pendapatan bruto: Rp1,2 miliar/bulan.
Biaya operasional: Rp500 juta/bulan.
Laba bersih: Rp700 juta/bulan.
Skema bagi hasil (40% Pemda, 60% MSM Parking):
Pemda: Rp280 juta/bulan → Rp3,36 miliar/tahun masuk PAD.
MSM: Rp420 juta/bulan → modal investor kembali <3 tahun.
🏛️ Contoh Implementasi
Karimun → Pemda bekerja sama dengan MSM Parking melalui PKS resmi, menargetkan PAD parkir puluhan miliar per tahun.
Bandung → Stadion Sijalak Harupat sudah menerapkan sistem parkir manless MSM.
IKN → MSM menjadi salah satu penyedia sistem palang parkir otomatis di kawasan inti pemerintahan.
🔑 Kesimpulan
Skema Joint Operation (JO) menawarkan jalan tengah yang adil: Pemda mendapatkan PAD stabil dan transparan, sementara investor dan MSM Parking memperoleh profit dengan risiko rendah. Di tengah tren digitalisasi layanan publik dan dorongan pemerintah untuk memperbesar PAD, skema JO diprediksi akan menjadi model utama pengelolaan parkir modern di Indonesia.
Kenali solusi MSM Parking untuk perumahan, mall, dan RSUD. Klik di sini.
🔥 Postingan Populer
- Harga Palang Parkir Otomatis 2025 – Rekomendasi MSM Parking
- “Senja di Bangku Taman”
- Uang Habis? Begini Cara Mengatasinya Tanpa Panik
- Kisah Cinta Tak Terduga: Wanita Muda Cantik Jatuh Hati pada Bosnya yang Masih Muda dan Sudah Punya Tiga Anak
- Cara Memperbaiki Error pada Komputer: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Profesional

Tinggalkan Balasan