Perjalanan Dareen: Dari Ragu Menjadi Lebih Berani

Setahun yang lalu, Dareen kecil memulai perjalanannya di ruang terapi. Saat itu, setiap langkah di atas tangga terasa tinggi, setiap ayunan seperti ombak besar yang menakutkan. Ia lebih sering diam, menunggu arahan, dan jarang memulai bermain sendiri.

Hari demi hari, bersama terapis, Dareen belajar. Ia mulai berani menapaki jembatan jaring, masuk terowongan, bahkan tersenyum di atas ayunan. Tangannya kini bisa menjepit jemuran, meronce manik, atau menyusun puzzle, meski kadang masih menoleh mencari bantuan.

Perubahan terbesar terlihat dari caranya berinteraksi. Dulu ia menghindar, kini ia mau menatap mata orang lain. Kadang ia menggandeng tangan untuk mengajak bermain, meski kata-kata belum banyak keluar. Ocehan kecil mulai terdengar, dan sesekali ia menirukan kata terapis—pertanda pintu komunikasi mulai terbuka.

Dareen masih memiliki tantangan: bagaimana memulai interaksi tanpa menunggu, bagaimana berbicara untuk menyampaikan keinginan, dan bagaimana menyelesaikan permainan sepenuhnya tanpa bantuan. Tapi satu hal pasti—ia sudah melangkah jauh dari titik awal.

Kini, setiap senyum, tatapan mata, dan keberanian baru adalah tanda bahwa Dareen sedang menulis bab demi bab kisah pertumbuhannya. Dan perjalanan ini baru saja dimulai.