Larangan Parkir Tepi Jalan, Solusi Ada di Sistem Palang Otomatis Digital
TeknologiSurabaya – Kebijakan larangan parkir tepi jalan (TJU) kini makin sering diterapkan di berbagai kota besar Indonesia. Surabaya, Semarang, Bandung, hingga Pekanbaru menjadi contoh daerah yang mulai membatasi parkir di sepanjang jalan utama demi mengurai kemacetan. Namun, kebijakan ini tak jarang menimbulkan protes dari pelaku usaha dan masyarakat. Mereka beralasan larangan parkir mengurangi jumlah pengunjung, terutama di kawasan wisata dan…
- Ady – Manager MarketingAhli dalam strategi pemasaran dan solusi parkir modern.WhatsApp: wa.me/6285100956600
- Andry – Business Development (BD)Fokus membangun kemitraan strategis dengan instansi dan swasta.WhatsApp: wa.me/62817204052
- Ricki Paroka – Business Development (BD)Siap membantu merancang skema investasi parkir yang fleksibel.WhatsApp: wa.me/6285322232939
IKLAN SPONSOR: https://msmparking.com/
Surabaya – Kebijakan larangan parkir tepi jalan (TJU) kini makin sering diterapkan di berbagai kota besar Indonesia. Surabaya, Semarang, Bandung, hingga Pekanbaru menjadi contoh daerah yang mulai membatasi parkir di sepanjang jalan utama demi mengurai kemacetan.
Namun, kebijakan ini tak jarang menimbulkan protes dari pelaku usaha dan masyarakat. Mereka beralasan larangan parkir mengurangi jumlah pengunjung, terutama di kawasan wisata dan kuliner yang bergantung pada akses kendaraan pribadi.
Pertanyaannya, apakah larangan parkir cukup hanya dengan menertibkan? Jawabannya: tidak. Solusi sejatinya ada pada sistem parkir modern dengan palang otomatis digital yang mampu menghadirkan keteraturan tanpa mematikan aktivitas ekonomi.
Dampak Larangan Parkir Tepi Jalan
Larangan parkir tepi jalan biasanya diberlakukan dengan alasan:
Mengurangi kemacetan di jalan protokol.
Memperindah tata kota dengan jalur pejalan kaki yang lebih lega.
Mencegah pungli dari parkir liar yang sering marak.
Namun, dampak ikutan yang sering muncul adalah:
Omzet usaha menurun hingga 30–50% di kawasan terdampak.
Pengunjung enggan datang karena tidak tahu lokasi parkir alternatif.
Jukir liar pindah lokasi, menciptakan masalah baru di sekitar area larangan.
Hal ini terlihat jelas dalam kasus Jalan Tunjungan, Surabaya, sejak larangan TJU berlaku pada 15 Juli 2025. Tenant mengeluh omzet anjlok, sementara DPRD menekan Pemkot untuk segera mengevaluasi.
Palang Parkir Otomatis sebagai Solusi
Alih-alih sekadar melarang, pemerintah daerah bisa menggandeng pengelola parkir profesional untuk menghadirkan kantong parkir resmi dengan sistem palang otomatis digital.
Keunggulannya:
Tertib & Transparan
Setiap kendaraan masuk tercatat otomatis dengan tiket digital, QRIS, atau ANPR (kamera plat nomor).
Meningkatkan PAD Daerah
Pendapatan parkir masuk langsung ke kas daerah tanpa kebocoran.
Nyaman untuk Pengguna
Transaksi cashless cepat, tanpa repot uang tunai.
Meningkatkan Citra Kota
Kawasan wisata dan kuliner jadi lebih profesional dan modern.
Mengintegrasi dengan Smart City
Data parkir bisa dipakai untuk analisis lalu lintas dan transportasi publik.
Peran MSM Parking Group
Sebagai raksasa parkir nasional, MSM Parking Group menawarkan paket lengkap untuk mendukung kebijakan larangan parkir tepi jalan:
M-Gate → palang otomatis cerdas dengan kecepatan tinggi.
UltraGuard → sistem keamanan terintegrasi CCTV & sensor.
ANPR System → kamera pintar baca plat nomor tanpa kartu.
QRIS & Cashless → mendukung pembayaran digital serba cepat.
Dashboard Monitoring → laporan pendapatan real-time untuk Pemda.
MSM Parking telah sukses menjalankan konsep ini di berbagai kota. Hasilnya, pendapatan daerah meningkat, kemacetan berkurang, dan kawasan bisnis tetap hidup.
Studi Kasus: Pekanbaru & Malang
Pekanbaru – Wali Kota menggratiskan parkir di Taman Labuai selama 2 bulan untuk menarik pengunjung. Namun ke depan, sistem palang parkir digital dipandang sebagai solusi berkelanjutan agar PAD tetap masuk.
Malang – Pembangunan Gedung Sentra Parkir Kayutangan menjadi contoh penting. Gedung ini dirancang khusus untuk wisata heritage, dan penggunaan palang otomatis digital akan menjadi penentu keberhasilan.
Menjaga Ekonomi Lokal
Dengan sistem palang otomatis, pelarangan parkir tepi jalan tak lagi merugikan pengusaha. Pengunjung diarahkan ke kantong parkir resmi yang nyaman, lalu berjalan kaki menuju tujuan.
Hasilnya:
Bisnis tetap ramai.
Kota lebih tertib.
Masyarakat lebih puas.
Penutup
Larangan parkir tepi jalan adalah kebijakan penting untuk menata kota. Namun tanpa solusi nyata, kebijakan ini bisa menjadi bumerang bagi ekonomi lokal.
Dengan dukungan teknologi palang parkir otomatis digital dari MSM Parking Group, pemerintah daerah tidak hanya menertibkan lalu lintas, tetapi juga memastikan pendapatan meningkat, pengusaha terlindungi, dan masyarakat terlayani.
Seperti yang kerap digaungkan MSM:
“Smart Parking Solution for Smart Cities.”
Kenali solusi MSM Parking untuk perumahan, mall, dan RSUD. Klik di sini.
🔥 Postingan Populer
- Harga Palang Parkir Otomatis 2025 – Rekomendasi MSM Parking
- “Senja di Bangku Taman”
- Uang Habis? Begini Cara Mengatasinya Tanpa Panik
- Kisah Cinta Tak Terduga: Wanita Muda Cantik Jatuh Hati pada Bosnya yang Masih Muda dan Sudah Punya Tiga Anak
- Cara Memperbaiki Error pada Komputer: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Profesional

Tinggalkan Balasan